Guna menggantikan posisi Fernando Torres yang hengkang ke Stamdord Bridge, markasnya Chelsea, Liverpool bergerak cepat dan memboyong bomber Ajax Amsterdam Luis Suarez ke Anfield Stadium dengan fee transfer sebesar 22,8 juta pound tiga hari sebelum deal Torres tercapai.
Tak butuh waktu yang lama bagi striker andalan Timnas Uruguay bernama lengkap Luis Alberto Suarez Diaz itu untuk membuktikan kemampuannya di depan fans Liverpool dan juga manajer Kenny Dalglish. Di laga pertamanya Suarez menyumbang satu gol dari kemenangan 2-0 yang diraih Liverpool saat menjamu Stoke City, Rabu (2/2) lalu. Tak heran jika Liverpudlian dan King Kenny begitu gembira, perjudiannya membawa Suarez membuahkan hasil.
Namun, tidak begitu halnya dengan Arnold Muhren, pelatih tim yunior Godenzonen. Mantan gelandang Manchester United berusia 59 tahun itu menilai Suarez bakal kesulitan untuk unjuk gigi di kancah sekeras Liga Premier. Bahkan, Muhren—sosok yang memberi assists sempurna kepada striker Belanda Marco van Basten untuk mencetak gol fenomenal ke gawang Uni Soviet pada final Piala Eropa 1988—menuding jika tandem Diego Forlan di La Celeste itu merupakan pemain yang egois dan kadang berlaku curang di lapangan.
“Ia (Suarez) mampu sendiri mengkreasi peluang. Namun, kadang ia tampil egois. Ia bukanlah pemain yang suka melakukan gerakan satu-dua dengan pemain lainnya. Ia lebih senang melakukannya sendirian. Terkadang, saya pun tidak suka dengan temperamennya. Ia selalu ingin menang. Karenanya, jika itu perlu melakukan diving atau mencari hadiah penalti, ia tidak akan peduli. Jangan lupa ia pun sempat diskorsing karena menggigit pemain lawan. Jadi, sangat sulit bagi dirinya untuk beradaptasi,” tuding Muhren.
Muhren tak menutup mata dengan ketajaman seorang Suarez di depan gawang lawan. Di musim 2009-2010, Suarez menyumbang 35 gol bagi Ajax di kancah Eredivisie. “Betul, ia mencetak 35 gol di musim lalu. Tapi, saya tak yakin jika ia mampu mengulanginya kembali di Inggris. Terutama, di Liverpool yang bermain buruk di musim ini dan mempunyai sejumlah pemain yang tidak mudah untuk selalu memberikan bola kepadanya,” tegas Muhren.
Read more »
Tak butuh waktu yang lama bagi striker andalan Timnas Uruguay bernama lengkap Luis Alberto Suarez Diaz itu untuk membuktikan kemampuannya di depan fans Liverpool dan juga manajer Kenny Dalglish. Di laga pertamanya Suarez menyumbang satu gol dari kemenangan 2-0 yang diraih Liverpool saat menjamu Stoke City, Rabu (2/2) lalu. Tak heran jika Liverpudlian dan King Kenny begitu gembira, perjudiannya membawa Suarez membuahkan hasil.
Namun, tidak begitu halnya dengan Arnold Muhren, pelatih tim yunior Godenzonen. Mantan gelandang Manchester United berusia 59 tahun itu menilai Suarez bakal kesulitan untuk unjuk gigi di kancah sekeras Liga Premier. Bahkan, Muhren—sosok yang memberi assists sempurna kepada striker Belanda Marco van Basten untuk mencetak gol fenomenal ke gawang Uni Soviet pada final Piala Eropa 1988—menuding jika tandem Diego Forlan di La Celeste itu merupakan pemain yang egois dan kadang berlaku curang di lapangan.
“Ia (Suarez) mampu sendiri mengkreasi peluang. Namun, kadang ia tampil egois. Ia bukanlah pemain yang suka melakukan gerakan satu-dua dengan pemain lainnya. Ia lebih senang melakukannya sendirian. Terkadang, saya pun tidak suka dengan temperamennya. Ia selalu ingin menang. Karenanya, jika itu perlu melakukan diving atau mencari hadiah penalti, ia tidak akan peduli. Jangan lupa ia pun sempat diskorsing karena menggigit pemain lawan. Jadi, sangat sulit bagi dirinya untuk beradaptasi,” tuding Muhren.
Muhren tak menutup mata dengan ketajaman seorang Suarez di depan gawang lawan. Di musim 2009-2010, Suarez menyumbang 35 gol bagi Ajax di kancah Eredivisie. “Betul, ia mencetak 35 gol di musim lalu. Tapi, saya tak yakin jika ia mampu mengulanginya kembali di Inggris. Terutama, di Liverpool yang bermain buruk di musim ini dan mempunyai sejumlah pemain yang tidak mudah untuk selalu memberikan bola kepadanya,” tegas Muhren.
