Keberhasilan Persiraja Banda Aceh promosi ke Liga Super Indonesia (LSI), membuat adanya wacana untuk mengganti nama klub agar Persiraja milik semua warga Aceh, bukan hanya Banda Aceh saja.
Wacana itu dimunculkan Ketua Umum Persiraja, Mawardy Nurdin yang juga Wali Kota Banda Aceh itu. Menurutnya, berkiprah di LSI bukan lagi milik Banda Aceh, tapi seluruh provinsi Aceh.
"Selama ini kita kan sama sekali tidak pernah masuk LSI. Tadi saya sudah bicara dengan Bapak Gubernur Irwandi Yusuf, mungkin kita akan merubah nama, apakah nanti Persiraja Aceh. Dan kita berharap didukung semua pihak," ujar Mawardy.
Maklum, Persiraja sendiri menjadi satu-satunya klub yang berkiprah di kasta tertinggi sepakbola tanah air itu lantaran emapt tim asal Aceh lainnya hanya bermain di Divisi utama saja yakni PSAP Sigli, PSSB Bireueun, PSL Langsa dan PSLS Lhokseumawe.
Mawardy sendiri mengesakan perubahan nama ini semata-mata untuk memudahkan klub nantinya mencari dana dari sponsor yang ada di Aceh.
"Kalau kita bicara dengan Medco, Exxon, atau dengan beberapa perusahaan, dan mereka mengatakan (Persiraja) itu milik Banda Aceh, dan hal ini sulit membantunya, sedangkan di daerah ini tidak ada industri dan sesuatu kegiatan apakah proyek maupun fisik yang bisa menjadi alasan orang untuk membantu," jelasnya.
Keinginan pergantian nama klub juga diamini kapten tim, Abdul Musyawir agar semua wrga di seluruh provinsi Aceh merasa memiliki, bukan hanya Banda Aceh saja.
Persiraja sukse promosi ke LSI usai menempati posisi runner up setelah di final Divisi Utama kalah tipis 0-1 dari Persiba Bantul yang keluar sebaga juara.
Wacana itu dimunculkan Ketua Umum Persiraja, Mawardy Nurdin yang juga Wali Kota Banda Aceh itu. Menurutnya, berkiprah di LSI bukan lagi milik Banda Aceh, tapi seluruh provinsi Aceh.
"Selama ini kita kan sama sekali tidak pernah masuk LSI. Tadi saya sudah bicara dengan Bapak Gubernur Irwandi Yusuf, mungkin kita akan merubah nama, apakah nanti Persiraja Aceh. Dan kita berharap didukung semua pihak," ujar Mawardy.
Maklum, Persiraja sendiri menjadi satu-satunya klub yang berkiprah di kasta tertinggi sepakbola tanah air itu lantaran emapt tim asal Aceh lainnya hanya bermain di Divisi utama saja yakni PSAP Sigli, PSSB Bireueun, PSL Langsa dan PSLS Lhokseumawe.
Mawardy sendiri mengesakan perubahan nama ini semata-mata untuk memudahkan klub nantinya mencari dana dari sponsor yang ada di Aceh.
"Kalau kita bicara dengan Medco, Exxon, atau dengan beberapa perusahaan, dan mereka mengatakan (Persiraja) itu milik Banda Aceh, dan hal ini sulit membantunya, sedangkan di daerah ini tidak ada industri dan sesuatu kegiatan apakah proyek maupun fisik yang bisa menjadi alasan orang untuk membantu," jelasnya.
Keinginan pergantian nama klub juga diamini kapten tim, Abdul Musyawir agar semua wrga di seluruh provinsi Aceh merasa memiliki, bukan hanya Banda Aceh saja.
Persiraja sukse promosi ke LSI usai menempati posisi runner up setelah di final Divisi Utama kalah tipis 0-1 dari Persiba Bantul yang keluar sebaga juara.
0 komentar:
Posting Komentar